PADANG-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (UIN) Imam Bonjol Padang menjadi salah satu kunjungan kegiatan Diskusi Meja Bundar MDPI Malaysia Indonesia yang berlangsung dari tanggal 27 hingga 31 Agustus 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di ruang rapat Rektorat, Kampus III UIN Imam Bonjol Padang. Selasa, (27/08/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor III UIN Imam Bonjol Padang, Welhendri Azwar, S.Ag., M.Si., Ph.D., Wakil Rektor II Dr. Testru Hendra, MA, Dekan FEBI UIN IB Ahmad Wira, Ph.d serta 14 dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dari berbagai universitas terkemuka di Malaysia. Para tamu undangan lainnya turut hadir untuk memperkuat diskusi dan kolaborasi antar Universitas.
Baca juga:
Dr HaCe, Anda Humoris atau Honoris?
|
Diskusi dibuka dengan kata hantaran dari Prof. Dr. Mohd Fauzi Hamat, perwakilan Majlis Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Malaysia. Dalam hantarannya menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam bidang pendidikan tinggi, terutama dalam pengembangan pengajian Islam. “Terkait urusan pengajar akademik ini, kami berada di bawah Kementerian Pengajar Tinggi yang memiliki unit khusus untuk kecemerlangan akademik. Salah satunya adalah Majlis Dekan yang mencakup berbagai fakultas, termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, ” ujar Prof. Fauzi Hanan.
Fauzi juga menambahkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempererat jejaring internasional dan diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam berbagai bentuk kerja sama. “Kami berharap kunjungan ini akan berlanjut dengan kolaborasi nyata, dan saya mewakili Universiti Malaya mengundang kembali UIN Imam Bonjol Padang untuk mengunjungi kami, ” tambahnya.
Wakil Rektor III UIN Imam Bonjol Padang, Welhendri Azwar, S.Ag., M.Si., Ph.D., dalam sambutannya menyatakan bahwa UIN Imam Bonjol telah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas di Malaysia, seperti beasiswa dosen untuk melanjutkan studi di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), kolaborasi penelitian, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional. “Harapannya, kerja sama ini tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas akademik. Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kajian Islam dapat mengembangkan kerja sama yang lebih spesifik, seperti kajian ekonomi bisnis Islam, ” jelasnya.
Selain itu, Welhendri juga mengumumkan bahwa pada bulan September mendatang, UIN Imam Bonjol akan menggelar Seiba Fest, sebuah festival yang akan mengundang universitas-universitas dari berbagai negara di Asia. “Ini adalah upaya kami untuk memperkenalkan budaya Melayu Islam dan membangun jejaring internasional, baik bagi universitas maupun mahasiswa, sehingga mereka dapat mempersiapkan masa depan yang lebih baik, ” tuturnya.
Setelah sambutan, diskusi dilanjutkan dengan sesi berbagi pandangan dan pengalaman dari para dekan. Mereka membahas program-program unggulan, tantangan yang dihadapi dalam menjalankan MoU, serta potensi kerja sama lebih lanjut dengan UIN Imam Bonjol Padang. (***)